Eating Disorder: Mengancam Kesehatan Banyak Remaja Indonesia

Sampai saat ini, eating disorder masih menjadi hal yang asing di Indonesia karena minim sekali peringatan tentang eating disorder di kalangan masyarakat. Eating disorder timbul dari kesadaran untuk menjaga berat badan dengan berbagai cara, menyebabkan tingginya kasus gangguan makan.

Penurunan berat badan dilakukan dengan cara yang salah. Diet demi diet dijalani tanpa berkonsultasi dengan ahli gizi. Lebih mengejutkan lagi ketika ditemui fakta bahwa bukan hanya orang dewasa yang menjalani diet dengan cara yang salah, tapi banyak remaja di bawah umur 17 tahun yang mengikutinya dan kemudian timbullah eating disorder.


Berita Sehat telah memkaji beberapa Jenis Eating Disorder , berikut ulasan nya ;

1. Bulimia

Bulimia adalah menyantap makanan banyak-banyak untuk kemudian dimuntahkan dengan menggunakan tangan yang disogok ke tenggorokan atau memakai obat pencahar. Gangguan makan ini bisa menyebabkan gangguan jantung dan ginjal. Kasus bulimia banyak terjadi di negara-negara maju macam Amerika Serikat, Australia, Singapura dan negara-negara Eropa, yang memiliki edukasi sosial cukup tinggi. Belum begitu banyak kasus bulimia terjadi di Indonesia.

BACA JUGA : Kota Wisata InstaGenic, Bojonegoro

2. Anoreksia

Anoreksia juga terjadi pada masyarakat negara-negara maju. Penderita anoreksia makan dalam porsi sangat sedikit (1-2 sendok), olahraga keras, selalu merasa kenyang dan gelisah. Bulimia dan anoreksia bisa sangat terobsesi dengan bentuk tubuh dan penampilan, sering berhalusinasi bahwa tubuh sangat gemuk padahal berat badannya telah turun banyak. Halusinasi semacam ini sudah masuk ke dalam kategori gangguan kejiwaan (mental disorder). Kalau hal ini terjadi, perlu penanganan psikiater.

3. Binge Eating

Binge eating banyak menimpa masyarakat Indonesia. Eating disorder jenis ini menjalani diet beberapa waktu, kemudian makan banyak dan meninggalkan dietnya. Kontrol diri hilang dan merasa menyesal setelahnya. Semakin penderita binge eating menyesali tindakannya, semakin banyak makanan yang masuk ke dalam mulut. Orang dengan penyakit ini nggak menjalani puasa atau olahraga setelah makan berlebihan, sehingga berat badan menjadi sangat berlebih (obesitas).

BACA JUGA : Makanan Penghancur Diet yang wajib di Hindari

Faktor-faktor pencetus eating disorder pada remaja

  • 1. Gaya hidup remaja perkotaan banyak yang mengandalkan bantuan/layanan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya bantuan dari ART, ke mana-mana naik mobil/taksi/motor. Jalan kaki jarang sekali dilakukan sehingga tubuh kurang bergerak dan akibatnya berat badan menjadi berlebih. Diet menjadi salah satu pilihan utama.

  • 2. Banyak mal yang menyediakan makanan enak dan lebih memilih untuk makan daripada ke toko buku jika berkunjung ke mal. Berat badan bertambah dan dimulailah proses diet.

  • 3. Adanya tekanan dari lingkungan, bahwa tubuh ideal itu harus langsing supaya terlihat cantik. Hal ini menimbulkan konflik. Di satu sisi remaja ingin makan banyak tanpa harus banyak bergerak, di sisi lain mereka ingin juga cepat kurus. Kalau hal ini terjadi pada remaja dengan tingkat emosi yang nggak stabil, maka arah menuju eating disorder akan semakin tinggi.

  • 4. Banyaknya orangtua yang menganggap makanan sebagai hadiah/reward. Orangtua kerja dari hari Senin-Jumat, lalu untuk menebusnya ya mengajak jalan-jalan dan makan saat weekend. Hasil ujian bagus, hadiahnya makan-makan. Overweight deh. Cara termudah yang diketahui remaja untuk menurunkan berat badan? Diet.

  • 5. Orangtua banyak yang beranggapan kalau makanan itu sebagai sumber gizi, bahwa anak harus banyak makan dan nggak boleh kelaparan. Di sisi lain, orangtua mau anaknya bertubuh langsing dan melarang makan malam, misalnya. Tapi tetap membelikan makanan untuk kakak/adiknya.

  • 6. Remaja dikelilingi keluarga bertubuh gemuk. Lalu mereka pun menjadi takut makan, takut gemuk seperti keluarganya.

Untuk menjalankan diet tetap di perbolehkan , tapi ada baiknya pikirkan juga gizi untuk tubuh kita..

SALAM BERITA SEHAT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Waktu Ideal Supaya Istirahatmu Berkualitas

5 Penyakit Terbanyak di Alami di Indonesia