Ini loh Citarasa Kopi Dari Indonesia
Di Indonesia ada tiga jenis kopi yang umum ditanam para petani, yakni arabika, robusta dan liberica. Ketiganya memiliki perbedaan dari segi rasa dan kualitas mengingat proses penanaman dan benihnya pun berbeda.
Arabica biasanya tumbuh di dataran dengan ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut, sedangkan robusta hidup di dataran dengan ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Sementara liberika bisa tumbuh setinggi sembilan meter di atas tanah.
Nah, di Indonesia sendiri, ketiga jenis kopi ini paling banyak ditanam oleh para petani yang tersebar di berbagai daerah. Rasa dan aroma kopi pun akan berbeda jika ditanam di tanah dan daerah berbeda. Itu sebabnya masing-masing kopi di setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri. Berikut ini loh citarasa kopi dari indonesia ;
1. Arabika Gayo
Di Indonesia ada tiga jenis kopi yang jamak ditanam para petani, yakni arabika, robusta dan liberica. Ketiganya memiliki perbedaan dari segi rasa dan kualitas mengingat proses penanaman dan benihnya pun berbeda.
Arabica biasanya tumbuh di dataran dengan ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut, sedangkan robusta hidup di dataran dengan ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Sementara liberika bisa tumbuh setinggi sembilan meter di atas tanah.
Nah, di Indonesia sendiri, ketiga jenis kopi ini jamak ditanam oleh para petani yang tersebar di berbagai daerah. Rasa dan aroma kopi pun akan berbeda jika ditanam di tanah dan daerah berbeda. Itu sebabnya masing-masing kopi di setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri.
BACA JUGA : MAKANAN WAJIB DIHINDARI SAAT SARAPAN
2. Kopi Sumba
Beda halnya dengan tanah Gayo yang menghasilkan kopi arabika, maka di Sumba jenis kopi yang banyak ditanam para petani adalah kopi robusta.
Disampaikan MM Anggriani dari Bapelitbangda Sumba Barat Daya, ciri khas kopi Sumba adalah cita rasa yang asam dan sedikit pahit, namun setelahnya meninggalkan rasa layaknya mengonsumsi cokelat.
Meski secara kualitas robusta dianggap lebih rendah dibandingkan arabika, Anggraini mengatakan bahwa kopi Sumba telah memenangkan penghargaan sebagai kopi robusta terenak di Indonesia, setelah melewati uji cita rasa pada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Jawa Timur pada Agustus 2017
Baca Juga : Suku Misterius di Indonesia
3. Kopi Wamena
Petrus Patabang, Staf Produksi Pengolahan Kopi Cartenz yang mewakili kelompok petani kopi Wamena mengatakan, biji kopi arabika yang tumbuh di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut ini memang banyak diminati karena citarasanya yang tidak terlalu asam.
Selain itu, arabika yang diproduksinya juga berasal dari varietas langka yakni tipika dan hanya bisa tumbuh di dataran tinggi Cartens.
Menariknya lagi, kopi yang ditanam petani kopi Jayawijaya ini menggunakan pupuk organik sehingga lebih alami dan terjamin kualitas serta citarasanya
4. Kopi Java Ijen Raung Jawa Timur
Karakter arabika kopi Java Ijen Raung itu pedas dan manis. Kenapa demikian karena tanaman selingan yang biasanya digunakan ketika menanam kopi adalah jahe. Karena kan kopi hanya panen sekali setahun jadi sembari menunggu masa panen para petani sekitar menanam jahe.
Rasa dari Kopi Java Ijen Raung yang mirip jahe ini memang sudah menjadi standar operasional yang ditetapkan oleh asosiasi setempat. Itu sebabnya keragaman citarasa kopi arabika yang dihasilkan petani kopi Jawa Timur menyatu dalam satu rasa.
SALAM BERITA SEHAT
Arabica biasanya tumbuh di dataran dengan ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut, sedangkan robusta hidup di dataran dengan ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Sementara liberika bisa tumbuh setinggi sembilan meter di atas tanah.
Nah, di Indonesia sendiri, ketiga jenis kopi ini paling banyak ditanam oleh para petani yang tersebar di berbagai daerah. Rasa dan aroma kopi pun akan berbeda jika ditanam di tanah dan daerah berbeda. Itu sebabnya masing-masing kopi di setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri. Berikut ini loh citarasa kopi dari indonesia ;
![]() |
Di Indonesia ada tiga jenis kopi yang jamak ditanam para petani, yakni arabika, robusta dan liberica. Ketiganya memiliki perbedaan dari segi rasa dan kualitas mengingat proses penanaman dan benihnya pun berbeda.
Arabica biasanya tumbuh di dataran dengan ketinggian di atas 1000 meter dari permukaan laut, sedangkan robusta hidup di dataran dengan ketinggian di bawah 1000 meter dari permukaan laut. Sementara liberika bisa tumbuh setinggi sembilan meter di atas tanah.
Nah, di Indonesia sendiri, ketiga jenis kopi ini jamak ditanam oleh para petani yang tersebar di berbagai daerah. Rasa dan aroma kopi pun akan berbeda jika ditanam di tanah dan daerah berbeda. Itu sebabnya masing-masing kopi di setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri.
BACA JUGA : MAKANAN WAJIB DIHINDARI SAAT SARAPAN
2. Kopi Sumba
Beda halnya dengan tanah Gayo yang menghasilkan kopi arabika, maka di Sumba jenis kopi yang banyak ditanam para petani adalah kopi robusta.
Disampaikan MM Anggriani dari Bapelitbangda Sumba Barat Daya, ciri khas kopi Sumba adalah cita rasa yang asam dan sedikit pahit, namun setelahnya meninggalkan rasa layaknya mengonsumsi cokelat.
Meski secara kualitas robusta dianggap lebih rendah dibandingkan arabika, Anggraini mengatakan bahwa kopi Sumba telah memenangkan penghargaan sebagai kopi robusta terenak di Indonesia, setelah melewati uji cita rasa pada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Jawa Timur pada Agustus 2017
Baca Juga : Suku Misterius di Indonesia
3. Kopi Wamena
Petrus Patabang, Staf Produksi Pengolahan Kopi Cartenz yang mewakili kelompok petani kopi Wamena mengatakan, biji kopi arabika yang tumbuh di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut ini memang banyak diminati karena citarasanya yang tidak terlalu asam.
Selain itu, arabika yang diproduksinya juga berasal dari varietas langka yakni tipika dan hanya bisa tumbuh di dataran tinggi Cartens.
Menariknya lagi, kopi yang ditanam petani kopi Jayawijaya ini menggunakan pupuk organik sehingga lebih alami dan terjamin kualitas serta citarasanya
4. Kopi Java Ijen Raung Jawa Timur
Karakter arabika kopi Java Ijen Raung itu pedas dan manis. Kenapa demikian karena tanaman selingan yang biasanya digunakan ketika menanam kopi adalah jahe. Karena kan kopi hanya panen sekali setahun jadi sembari menunggu masa panen para petani sekitar menanam jahe.
Rasa dari Kopi Java Ijen Raung yang mirip jahe ini memang sudah menjadi standar operasional yang ditetapkan oleh asosiasi setempat. Itu sebabnya keragaman citarasa kopi arabika yang dihasilkan petani kopi Jawa Timur menyatu dalam satu rasa.
SALAM BERITA SEHAT

Komentar
Posting Komentar